Apa Itu Variabel dan Tipe Data dalam JavaScript? Selengkapnya di Sini!
Dunia programming, khususnya JavaScript terdapat istilah variabel dan data yang penting untuk Anda pahami dan cermati. Tulisan ini akan memberikan pemahaman kepada Anda mengenai variabel dan tipe data dalam Javascript.
Tentu sebelumnya Anda sudah mengerti pengertian JavaScript, penggunaan, dan manfaatnya. Di antara Anda semua, mungkin sudah beranjak ke penggunaan perintah dasarnya seperti innerHTML, document.write(), console.log (), dan sebagainya.
Dalam bahasa pemrograman, variabel dan data Javascript tidak pernah luput untuk digunakan. pengibaratan variabel ini sama halnya dengan wadah untuk menyimpan sesuatu. Dimana variabel merupakan sebuah nama yang mendeskripsikan suatu nilai. Biasanya variabel dapat diisi dengan beragam nilai meliputi string (teks), number (angka), array, objek, dan sebagainya.
Cara penggunaan variabel di JavaScript, umumnya menggunakan keyword var, kemudian dilanjutkan dengan nama variabel disertai nilainya. Contohnya seperti berikut:
Pada JavaScript tidak perlu menggunakan undercover. Hal ini dikarenakan pemanfaatan Camel Case tidak dianjurkan saat pengoperasian JavaScript. Selain keyword var, Anda juga dapat membuat variabel melalui keyword let dan awalan apapun. Keduanya (variabel var dan let) memiliki perbedaan penempatannya saja. Berikut contohnya.
Sedangkan tipe data di JavaScript juga termasuk instrumen yang penting. Pasalnya ketika Anda akan menggunakan variabel, tentu harus mengenali tipe data yang Anda kerjakan. Untuk itu agar Anda dapat memahami variabel dan tipe data di Javascript, berikut ulasannya. Simak uraian ini dengan seksama, agar Anda mendapatkan keseluruhan insight-nya!
Variabel Dalam JavaScript
Variabel diibaratkan kontainer ataupun wadah yang dapat menampung ataupun menyimpan data serta nilai. Seperti informasi sebelumnya, bahwa di JavaScript terdapat tiga cara untuk mendeskripsikan variabel, yakni (1) menggunakan var, (2) menggunakan let, (3) menggunakan const. Penggunaan variabel haruslah unik, dan tidak boleh sama dengan nama variabel lainnya.
Nama-nama yang sifatnya unik akan disebut dengan istilah identifiers atau pengidentifikasi. Anda dapat menggunakan nama pendek untuk menyebutkan pengidentifikasi contohnya ‘X’ dan ‘Y’. Dan juga bisa menyebutkan identifier dengan nama deskriptif seperti ‘age’, ‘name’, dan ‘sum’. Ada beberapa aturan untuk memberi nama sebagai identifier, yakni sebagai berikut.
- Variabel dapat berupa angka, huruf, garis bawah, dan dollar ($).
- Nama variabel dapat berupa awalan dengan huruf.
- Nama variabel dapat diawali dengan tanda dollar ($), dan garis bawah (_), hanya saja keduanya jarang digunakan dalam JavaScript.
- Nama variabel sangat sensitif dengan huruf besar atau huruf kecil. Jika Anda menggunakan penamaan ‘X’ dan ‘Y’ seperti sebelumnya, maka keduanya dapat dianggap berbeda dalam JavaScript.
Untuk Anda memahami variabel dan tipe data dalam javaScript, alangkah baiknya Anda mengenali penggunaan ketiga deskripsi variabel (var, let, const) sebagai berikut.
1. Menggunakan ‘var’
Kode di atas menjadi penggambaran pendeklarasian ‘var’ yang digunakan pada variabel JavaScript. Dimana pendeklarasian ini menggunakan aritmatika berupa var x = 2000, var y = 21, dan var z = var x + var y. Variabel ini ditampilkan dengan menggunakan innerHTML melalui browser, atau lebih tepatnya di element HTML <p>, id= “demo”.
2. Menggunakan ‘let’
Penggunaan ‘let’ terbilang baru, karena JavaScript mulai memperkenalkannya saat versi ES6 (2015) diluncurkan. ‘let’ sendiri berbeda dengan ‘var’, dimana ‘var’ dapat dideklarasikan secara berulang, sedangkan ‘let’ tidak dapat dideklarasi secara berulang. Penggunaan ‘let’ harus dideklarasikan sebelum digunakan, sebagai berikut.
Sebelumnya, JavaScript hanya terdiri dari global scope dan function scope di versi ES6. Pada saat itu hanya ada dua keyword yang ditawarkan yakni ‘let’ dan ‘cost’. Kedua keyword ini menyediakan block scope di dalam JavaScript, dan pendeklarasian hanya ada dalam blok (). Sedangkan, bila diakses di luar block (), maka tidak akan berfungsi. Seperti halnya berikut ini.
3. Menggunakan ‘const’
Sama halnya dengan ‘let’, penggunaan ‘cost’ juga diperkenalkan saat versi ES6 (2015). Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam menggunakan ‘cost’ antara lain: (1) variabel yang dideskripsikan ‘cost’ tidak dapat dideklarasikan ulang, (2) variabel tidak dapat ditugaskan kembali, (3) variabel memiliki block scope.
Ada kemiripan variabel yang dideklarasikan ‘let’ dan ‘cost’ yakni tidak dapat digunakan secara berulang. Hanya saja penggunaan ‘cost’ masih diperbolehkan menggunakan nama yang sama, namun harus berbeda block. Ini diartikan, bahwa kedua nama variabel harus terpisah dengan block. Contohnya dapat dilihat di script berikut.
Penggunaan ‘cost’ JavaScript perlu digunakan pada saat-saat tertentu, seperti Array baru, Function baru, Object baru, dan RegExp baru.
Tipe Data Dalam JavaScript
Tipe data sangat penting dalam aktivitas pemrograman. Bukan hanya di JavaScript, tipe data selalu digunakan saat bahasa pemrograman digunakan. Tide data digunakan saat Anda akan menggunakan variabel. Sehingga untuk memahami keutuhan variabel dan tipe data dalam JavaScript, keduanya saling bertaut satu sama lainnya. Untuk itu, mari lanjutkan proses membaca uraian ini!
Di dalam JavaScript memiliki keunggulan untuk menggunakan dan mengenali banyak data, misalnya number/integer, string, objek, dan lainnya. Ada pula value string di dalam JavaScript yang ditulis dengan tanda kutip ganda serta tunggal. Jika Anda akan memasukkan angka di antara tanda kutip tersebut, maka nilainya akan dianggap string. Kemudian untuk objek haruslah ditulis di dalam block ().
1. String JavaScript
String merupakan tipe data JavaScript untuk serangkaian teks, dengan value yang ditulis menggunakan tanda kutip, baik tunggal dan ganda. Selain itu Anda juga dapat menggunakan variasi string seperti tanda kutip tunggal di dalam tanda kutip ganda ataupun menggunakan tanda kutip ganda di dalam tanda kutip tunggal. Contohnya seperti berikut.
2. Number atau Integer
Tipe data number atau integer perlu ditulis tanpa menggunakan tanda kutip, baik ganda dan tunggal. Jika Anda menuliskannya di antara tanda kutip, maka data tersebut akan terbaca sebagai string. Penulisan tipe data number dan integer juga bisa menggunakan desimal. Contohnya bisa dilihat di bawah ini.
3. Boolean
Tipe data boolean di dalam JavaScript hanya memiliki dua value yaitu ‘True’ dan ‘False’. Tipe data ini bisanya dimanfaatkan untuk membuat dan menyebarkan kuesioner, atau apapun yang menghasilkan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’. Contohnya bisa terlihat di bawah ini.
4. Array
Penulisan tipe data array berada di antara tanda kurung siku, serta per item array perlu dipisah menggunakan koma. Pengawalan data perlu disertai ‘id’ [0], seperti contoh berikut ini.
5. Object
Penulisan tipe data objek pada JavaScript ditulis di dalam tanda kurung kurawal {}. Properti objek dituliskan dengan nama:value, serta dipisahkan dengan tanda koma. Contohnya sebagai berikut ini.
6. Undefined
Undefined dituliskan pada tipe data yang tidak memiliki value. Dalam hal ini variabel yang digunakan sudah pernah dipakai, hanya saja tidak memiliki value. Contoh penulisan tipe data undefined dapat dilihat di bawah ini.
Sekian penjelasan panjang tentang variabel dan tipe data dalam JavaScript. Anda telah memahami beberapa variabel di dalam JavaScript yang terbagi menjadi tiga, serta telah mengenali penulisan tipe data di JavaScript. Selanjutnya, Anda dapat mempraktekkan tipe data dan variabel di atas sesuai dengan kebutuhan Anda
- Cara Mengatasi Error XAMPP: MySQL shutdown unexpectedly 23 Oktober 2021 66463 views
- Laravel 8: REST API Authentication dengan Sanctum 17 September 2021 31937 views
- Tutorial CRUD (Create, Read, Update & Delete) Codeigniter 4 dengan Bootstrap 14 Oktober 2021 30569 views
- Membuat REST API CRUD di Laravel 8 dengan Sanctum 18 September 2021 28370 views
- Contoh Cara Menggunakan Sweet Alert di Laravel 8 27 Agustus 2021 27621 views